Teng teng teng!
Bel tanda masuk SMA 55 akhirnya berteriak nyaring. Murid-murid SMA 55 bergegas masuk ke kelas mereka masing-masing. Beberapa anak tampak masih ngobrol di depan kelas masing-masing, bahkan ada murid yang masih nongkrong di kantin. Fathir memarkirkan mobilnya di pelataran parkir sekolah. Disampingnya duduk seorang gadis manis berambut panjang. Gadis itu mengeluarkan bedak, lipgloss dan parfum dari dalam tasnya.
"Nina, kamu itu mau sekolah atau mau mejeng sih?!" sewot Fathir mematikan mesin mobilnya.
"Kamu itu kenapa sih? Gak suka banget kalau aku dandan. Aku dandan kan biar mata kamu gak jelalatan." ucap Nina sambil memoleskan lipgloss ke bibirnya.
"Sayang, di hati aku itu cuma ada kamu. Mendingan sekarang kamu simpan alat make up kamu, kita udah telat."
"Iya, iya.." Nina menyimpan alat make upnya. Mereka berdua turun dari mobil dan bergegas masuk ke dalam kelas. Sesampainya di kelas, Nina langsung duduk di samping kedua sahabatnya, Lisa dan Angel. Sementara Fathir setelah menaruh tasnya, keluar menemui Bu Susana.
“Njel, gue pinjem PR Matematika lo dong.” pinta Nina.
“Lo tuh kebiasaan, ya. Kalau lo nyontek mulu, kapan lo pintarnya.” omel Angel sembari mengeluarkan buku PRnya dari dalam tas.
“Udah deh, lo gak usah bawel.” Nina mengambil buku PR Angel dari tangan Angel dan mulai langsung menyalin jawabannya. Angel hanya geleng-geleng kepala melihat kelakukan sahabatnya.
“Eh, ntar pulang sekolah nonton, yuk.” ajak Lisa.
“Lis, lo lupa, ya, besok kita ulangan fisika.” ucap Angel.
“Ya terus kenapa?” tanya Lisa.
“Lisa sayang, daripada kita pergi nonton, mendingan kita belajar buat ulangan besok.” jawab Angel lagi.
“Angel sayang, belajarnya kan bisa ntar malam.”
“Gue setuju sama Lisa.” Nina ikut-ikutan.
“Lo kalah, Njel.” ucap Lisa cekikikan.
“Ya udah, gue ikut.” jawab Angel kesal.
Pembicaraan mereka pun terhenti ketika Bu Susana, guru fisika, masuk ke dalam kelas.
BERSAMBUNG
BERSAMBUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar