Sabtu, 19 Maret 2011

Senyumnya membawa kebahagiaan buat orang lain

Dude Harlino (30) bikin terhenyak penonton sinetron diakhir 2003. la berangkat menjadi artis dari serba nol. Satu tahun setelah jatuh-bangun, impiannya membangun karier di dunia akting akhirnya terwujud. Peran demi peran utama ia mainkan sama baiknya. Di tahun kedelapan perjalanan kariernya,ia masih bisa menjaga eksistensinya. Sesuatu yang mustahil dicapai jika tidak memiliki kualitas, semangat pantang menyerah,dan yang paling utama rasa syukur kepada Tuhan.

“Perjalanan karier saya sebenarnya enggak semudah yang dibayangkan, dan berliku liku. Ditolak kasting sering banget. Malah sudah jadibagian hidup saya. Kalau diterima justru jadi hal yang luar biasa. Saya ikut kasting sinetron, film,dan iklan.Saatdatang kasting, 50 persen saya sudah siap ditolak. Walaupun selalu optimis. Selalu positive thinking. Tapi karena Allah belum kasih jalan,ya enggak masuk. Sampai ikut pemilihan model majalah aja enggak masuk.” 

Kondisi itu tidak bikin mental cowok yang berulang tahun saban 2 Desember ini drop. Kecewa, pasti. Cuma, semakin sering ditolak, mental Dude ternyata jadi semakin kuat.

“Saya baca buku seorang pakar psikologi. Katanya, kalau kita ditolak sepuluh kali, coba yang kesebelas, mungkin di situ ada pintu yang terbuka.” 

Jadilah cowok berkulit putih ini main sebagai figuran di sejumlah judul sinetron. Sebut saja Tersanjung, Kehormatan, dan Dewi Fortuna. “Saya ikut agensi. Kerjaan figuran lewat-lewat saja di belakang tokoh utama. Enggak sampal dua detik. Honornya 10-15 ribu sehari. Datang bareng genset, pulang bareng genset juga. Kadang pulangnya menumpang kru. Biasanya syutingnya didaerah Depok. Lenteng Agung, bahkan sampai ke Bogor juga. Nah kalau naik taksi,saya mesti menombok. Lima belas ribu mana cukup,” cerita Dude.

Yang penting buat Dude bisa melihat akting bintang-bintang sinetron saat itu. Dari Nafa Urbach, Primus Yustisio, Teuku Ryan, Didi Riyadi, sampai Tamara Bleszynki. “Mereka semua baik. Tapi saya paling terkesan dengan Mas Primus. Saya ingat banget,dia mau nqobrol sama figuran kayak saya. Saya tanya: Mas bagaimana sih bisa akting kayak Mas? Dia bilang: Kamu harus belajar, olahraga, fitnes. Dia bahkan sampai mengambil dua skenario untuk diperlihatkan ke saya. Coba kamu baca dialog ini, begitu dia meminta. Sampai akhirnya di sinetron Kehormatan saya jadi asisten Mas Primus di kantor. Dialognya: ‘Selamat pagi Pak,’” bilang Dude.

Setahun jadi figuran, Dude yang keturunan Padang ini mengaku menikmati. Dude kemudian dikontrak oleh SinemArt untuk bermain di serial Di Sini Ada Setan (DS/4D).

”Mungkin Allah ingin menunjukkan kalau karier saya di bidang seni. Saya suka banget sama akting sejak masuk sanggar Aditya Gumai. Senang saja kalau bisa memainkan karakter orang. Ada kepuasan batin,” 

alasan Dude. Pada saat itu tidak ada pikiran Dude untuk mengejar materi atau popularitas. Dia punya mimpi besar.

”Saya pengin karya saya dilihat orang. Pengin main sinetron dan film. Walaupun orientasinya bukan uang. Dasarnya itu,” kata Dude yang sempat magang di Bank Lippo sebagai costumer service.

Dude pun mulai dikenal. 

“Setiap road show, saya selalu dipanggil Nicho, Nicho….”  

Karier Dude setelah itu semakin takter bendung lagi. Dia bermain di tiga judul film: Gue Kapok Jatuh Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, dan Dalam Mihrab Cinta. Bukan cuma itu. Di sinetron ia bermain di Intan, Cahaya, Ada Apa Denganmu, Nikita, Aisyah, Manohara, Doa dan Karunia, Aqso & Madina, Seindah Senyum Winona, Ketika Cinta Bertasbih Spesial Ramadhan, dan yang terakhir Dia Jantung Hatiku. Dude juga makin laris saja menjadi bintang iklan. Semua keberhasilan itu tidak sedikitpun membuat Dude pongah. Dude masih seperti yang dulu. Sederhana, tidak sok ngartis, taat beribadah,dan selalu tersenyum dan ramah kepada siapa pun yang ia temui.

“Bersyukurlah setiap hari atas apa yang sudah Tuhan berikan. Mau baik, mau buruk, mau itu cobaan, mau itu hinaan, mau itu pujian, semua disyukuri. Allah akan menunjukkan kasih sayangnya dengan cara bermacam-macam. Jadi buat saya bersyukur, bersyukur, dan bersyukur, itulah yang membuat saya bisa tersenyum setiap hari,”terang kekasih Asmirandah ini. 

Yang paling penting lagi menurut Dude, tidak menularkan energi negatif kepada orang lain. Kalau sedang sedih, kecewa, atau marah, cobalah usahakan tetap tersenyum. “Apa yang kita rasakan biar kita dan Tuhan yang tahu. Biarlah orang melihat kita tersenyum bahagia. Biarlah orang tahu kita tetap kuat menjalani segalanya,” Dude menjelaskan. Dude bukan hanya jadi panutan, namun juga menjadi kebanggaan untuk para penggemarnya yang tergabung dalam komunitas Dude Lovers (Duluvs). Di Facebook banyak grup fans Dude. Salah satunya Fans Dude Harlino (FDH) yang jumlah anggotanya hingga kini mencapai 12.970 orang.

(BINTANG INDONESIA, Edisi 1033, I Maret 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar