Gak terasa, jam istirahat pun tiba. Lisa langsung kabur ke toilet. Sedari tadi ia menahan pipisnya. Sementara Nina dan Angel langsung bergerak ke kantin. Kantin SMA 55 seperti biasa, RAME namun selalu ada bangku kosong yang tersedia untuk Nina, Angel dan Lisa. Bangku itu terletak di pojokan dekat jendela. Gak ada satu pun anak yang berani duduk di bangku itu.
Nina, Angel dan Lisa adalah tiga cewek yang bisa dibilang penguasa sekolah. Nina adalah sosok cewek cantik baik, dan kaya. Bokapnya adalah pengusaha terkenal. Angel adalah cewek cantik berkacamata yang sedikit pendiam, pintar, baik. Bokapnya hanyalah seorang supir. Nyokapnya udah lama meninggal. Kepintarannya lah yang membuat dirinya diterima oleh Lisa dan Nina di kelompok mereka. Lisa adalah gadis cantik yang suka gonta ganti cowok.
“Guys...” teriak Lisa sesampainya di kantin. Nina yang kala itu tengah menyeruput es jeruk kesukaannya jadi tersedak.
“Lo bisa gak sih, gak usah teriak2 kayak gitu!” ucap Nina kesal.
“Lo kenapa, sih?” tanya Angel.
“Tebak deh, apa yang barusan gue lihat di lapangan.” kata Lisa sambil senyum-senyum.
“Emang lo lihat apaan? Udah, deh, gak usah sok misterius gitu.” jawab Nina.
“Gue lihat cowok ganteeeeeeeng banget. Kayaknya, sih, dia anak baru.”
“Anak baru?!” tanya Nina dan Angel serempak.
“Yo-a. Tadi dia lagi main basket ama cowok lo, Nin. Sumpah ganteng banget. Gue harus bisa dapetin dia.”
“Terus, si Vino mau lo kemanain?” tanya Angel.
“Gue udah putus.”
Pengakuan Lisa sontak membuat Nina dan Angel kaget. Gimana enggak. Lisa dan Vino udah setahun jadian, dan Vino juga termasuk tipe cowok yang setia ya walaupun Vino berasal dari keluarga yg biasa2 aja.
“Lo tuh gila ya. Vino kurang apa coba, udah baik, setia. Kalau gue jadi lo, gue gak bakal lepasin dia.” ucap Nina.
“Tapi sayangnya gue bukan lo, Nin.” jawab Lisa lagi kemudian memesan nasi goreng dan segelas es teh manis.
“Nina..” panggil seseorang dari belakang. Nina, Angel dan Lisa menoleh ke belakang. Fathir melambaikan tangannya pada Nina sambil tersenyum lalu berjalan ke arah Nina, Angel dan Lisa.
“Temen lo mana Thir?” tanya Lisa.
“Temen gue? Cumi kembar maksud lo?”
“Bukan, tapi itu loh, yang tadi main basket ama lo.”
“Oh, Rizky. Dia ke perpustakaan.”
“Jadi anak baru itu namanya Rizky toh.” ucap Lisa dalam hati sambil senyum-senyum. “Guys, gue cabut, ya?” Lisa pergi meninggalkan Nina, Angel dan Fathir. Ia tak menghiraukan panggilan Nina. Tak lama setelah Lisa pergi, Vino datang menghampiri mereka.
“Guys, kalian ngeliat Lisa gak?” tanya Vino.
“Tadi sih dia di sini terus pergi. Kita gak tahu kemana.” jawab Nina. Vino tampak tak puas mendengar jawaban Nina. Ia pun pergi mencari Lisa. Nina sebenarnya tahu kemana perginya sahabatnya yang satu itu. Lisa menyusul Rizky ke perpustakaan. Nina mendadak jadi kasihan pada Vino, cowok sebaik itu ditinggalkan begitu saja oleh Lisa.
Pesanan nasi goreng dan es teh manis Lisa pun datang. Karena Lisa udah pergi, Fathir lah yang melahap pesanan Lisa itu. Gak lama, bel masuk pun berbunyi. Murid2 SMA 55 pun berhamburan keluar dari kantin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar