Hyo-sun pulang ke rumah dalam keadaan kacau dan dia berkata pada Eun-jo, “Ibu kabur.” Hyo-sun berkata kalau ibu kabur karena dia merasa sedih atas Dae-sung. Eun-jo memandangi Hyo-sun dengan tatapan tidak percaya. Hyo-sun mengaku kalau dia menggunakan Paman Jang sebagai alasan untuk menahan ibu – bahwa dia tidak ingin mengusir ibu, jadi kalau Hyo-sun bisa memaafkan Paman Jang, maka dia tidak perlu mengusir ibu.
Hyo-sun bertanya siapa Eun-jo dan ibu baginya sehingga membuatnya menjadi seperti ini. Tapi Eun-jo tidak punya jawaban dan malah menanyakan hal yang sama: “Siapa kami hingga kau tidak bisa membiarkan kami pergi?” Hyo-sun menjawab dengan bertanya siapa yang bersikap lebih aneh, Eun-jo atau Kang-sook. Eun-jo tidak tahan ini – dia dan ibunya sudah membuat banyak dosa pada Hyo-sun dan ayahnya yang sama sekali tidak bisa ditahan. Eun-jo meminta Hyo-sun untuk mengusirnya saja tapi Hyo-sun menolak.
Eun-jo mulai meninggalkan ruangan itu tapi Hyo-sun meraih kaki Eun-jo dan memeganginya erat2. Eun-jo mencoba untuk melepaskan dirinya dari pegangan Hyo-sun. Akan tetapi, Hyo-sun menarik tangan Eun-jo, pergelangan kaki Eun-jo, kaus Eun-jo – apa saja yang bisa Hyo-sun pegang untuk menarik Eun-jo kembali.
Karena tidak bisa membebaskan diri, Eun-jo berteriak kalau dia membenci ini, membenci Hyo-sun dan membenci segalanya. Hyo-sun berteriak, “Bagaimana bisa kau tidak tahu?” Hyo-sun lalu menyandarkan kepalanya di lutut Eun-jo dan berkata kalau Eun-jo dan Kang-sook adalah orang2 sakit – bagaimana mungkin mereka mengubah waktu 8 tahun menjadi bukan apa2? Jika Eun-jo tidak sakit, bagaimana mungkin Eun-jo bersikap seolah-olah mereka tidak punya hubungan? Hyo-sun berujar kalau Jun-su mengikat ibu pada ayah dan Eun-jo pada Hyo-sun.
Eun-jo mendesah, “Kau benar2 membuatku gila, Gu Hyo-sun.” Hyo-sun membalik sentiment itu dan meminta Eun-jo untuk membawa ibu kembali. Hyo-sun masih sakit jadi Eun-jo meletakkannya di tempat tidur dan merawatnya. Eun-jo bertanya-tanya apakah dia harus memeluk Hyo-sun – bahwa jika dia memegang saudarinya yang demam maka dia akan bisa merasakan panas tubuh Hyo-sun dan dapat mengerti Hyo-sun untuk sekali saja.
Eun-jo tidak terlalu terkejut pada kepergian ibu dan mengatakan kalau dibandingkan shock yang dirasakan Hyo-sun, apa yang dia rasakan sama sekali tidak ada. Eun-jo meminta Jung-woo untuk menemui Paman Jang kalau2 Kang-sook menemuinya. Ki-hoon mengatakan kebohongan pada Hyo-sun dengan bilang bahwa ibu mungkin saja perlu waktu untuk berpikir, yang dia tidak miliki kalau Hyo-sun ada di sekitarnya. Ibu akan kembali saat dia rasa semuanya sudah berakhir.
Eun-jo mengantar Jun-su ke sekolah TK-nya dan mengatakan kalau ibu akan segera kembali. Jun-su tidak puas dengan jawaban itu dan bertanya apakah Eun-jo tahu siapa SNSD, T-ara atau U-Kiss. Jun-su bahkan menarikan tarian salah satu band itu tapi dia terlihat kesal karena Eun-jo tidak tahu apa yang dia bicarakan. Ibu tahu semua hal itu.
Ternyata Kang-sook bekerja pada sebuah restoran yang dijalankan oleh teman lamanya. Rsetoran itu sangat tidak nyaman dan para berandal bisa sangat tidak terkendali dengan beberapa botol soju di tangan mereka. Kang-sook membantu temannya menangani para pria mabuk itu dan melihat kalau putri dari temannya itu melihat kejadian ini. Gadis itu menangis.
Kang-sook mengajak gadis kecil itu keluar untuk menghindar dari keributan itu dan rasanya aneh melihat Kang-sook bersimpati pada anak orang lain padahal seharusnya dia bersimpati pada anak sendiri. Tapi mungkin hal ini membuat Kang-sook melihat kalau dia sama sekali tidak bisa menenangkan anaknya sendiri tapi dia sukses menenangkan anak orang lain.
Eun-jo berkata pada Jun-su kalau dia akan mempelajari tarian itu untuk acara di kelas Jun-su. Tapi Jun-su berteriak kalau dia ingin Hyo-sun yang mengantarnya ketimbang kakak tertuanya yang jelek. Eun-jo tetap ngotot yang membuat Jun-su berteriak lagi kalau Eun-jo berbohong dan di samping itu, Eun-jo juga tidak tahu bagaimana caranya menari.
Eun-jo mendatangi Ki-hoon di kantor yang sedang menyalin tulisan Dae-sung ke komputer. Ki-hoon telah berencana untuk menyelesaikannya sebelum pergi dari perusahaan ini tapi mungkin dia tidak punya waktu lagi. Ki-hoon meminta Eun-jo untuk melihatnya. Sebagai tambahan, di dalam buku itu juga ada komentar pribadi. Di dalam salah satu tulisan itu, Eun-jo menemukan sonogram Jun-su yang diberi nama Dae-sung sebagai ‘hadiah ketigaku.’
Ki-hoon meninggalkan kantor untuk memberikan kesempatan pada Eun-jo untuk menggunakan computer. Tapi sebuah suara menarik perhatian Ki-hoon – penampilan live T-ara yang Eun-jo putar di laptop. Eun-jo memandangi video itu seolah-olah itu video tentang alien. Dan Eun-jo mau berlatih melakukan gerakan tangan dan sebagainya seperti di video. Ki-hoon sama sekali tidak bisa menahan senyumnya melihat ini semua.
Eun-jo akhirnya menerima telpon dari ibunya yang menelpon lewat telpon umum. Kang-sook mengingatkan Eun-jo kalau dulu Eun-jo pernah berkata kalau dia akan bahagia tinggal tanpa ibunya. Kang-sook berkata kalau akan sangat baik bila Eun-jo membiarkannya pergi dan mungkin mereka bisa bertemu setahun sekali.
Eun-jo berbicara dengan genting dengan mengatakan kalau Hyo-sun dan Jun-su ingin bertemu dengan ibu. Eun-jo berujar, “Bu, apa kau pikir tidak apa kabur seperti ini? Apa kau berkata kalau kau tidak peduli pada apa yang terjadi pada orang lain selama kau bisa kabur? Meski kau pergi, kau tidak bisa melakukannya seperti ini!” Kang-sook mengatakan kalau dia belum memutuskan apakah akan kabur atau tidak dan dia akan memberitahu Eun-jo kalau dia sudah memutuskan.
Jung-woo mencoba meminta Hyo-sun untuk makan sesuatu tapi Hyo-sun masih dengan keras kepala duduk di tangga rumah, menunggu Kang-sook. Jung-woo mengatakan pada Hyo-sun kalau Kang-sook akan kembali. Ini sesuai dengan pengalamannya dulu ketika Kang-sook mengatakan dia akan benar2 pergi tapi akhirnya kembali lagi. Kang-sook tidak pernah menggalkan anak2nya yang artinya dia akan kembali untuk anak2nya. Akan tetapi, karena Eun-jo tidak akan pergi dari rumah ini, itu artinya Kang-sook juga akan tinggal.
Setelah mendengar kalau Eun-jo sudah menghubungi ibu, Hyo-sun bersikeras pergi dengan Jung-woo. Mereka tidak memiliki lokasi tepatnya, tapi Ki-hoon dan Eun-jo berhasil mempersempit pencarian ke sebuah kota kecil. Eun-jo mencoba memaksa Ki-hoon untuk tinggal di rumah bersama Hyo-sun sedangkan Eun-jo bisa lanjut mencari ibu. Ki-hoon berkata kalau dia sudah merasa tenang sekarang setelah memberitahukan Eun-jo semua yang harus dia beritahu – tidak masalah bila Eun-jo membencinya sekarang, dia merasa bebas untuk mengkhawatirkan Eun-jo sekarang. Sebelumnya Ki-hoon tidak bisa melakukan itu sebab dia dibebani rasa bersalah.
Sebuah masalah menghampiri mereka dalam perjalanan. Mobil yang mereka kendarai mengalami masalah dan harus menunggu mekanik untuk memperbaikinya. Di atas semua itu, kelihatannya mobil itu tidak akan langsung selesai diperbaiki, jadi Ki-hoon menyarankan agar mereka meninggalkan mobil bersama sang mekanik dan mereka pergi naik bus melanjutkan perjalanan.
Eun-jo benci kehilangan waktu dan dia semakin kesal melihat senyum Ki-hoon. Tapi sekarang, karena Ki-hoon sudah tidak terbebani lagi maka tidak akan ada yang bisa mengjungkirbalikkan moodnya dan menghilangkan senyumnya. Ki-hoon berkata, “Meski di keadaan serius seperti ini, aku ingin bicara tentang hal2 yang tidak berhubungan dengan ini. Sepertinya mereka semua telah meledak. Apa kau akan mendengarkanku?”
Ki-hoon menarik pundak Eun-jo dan mendorongnya ke arah mobil. Tapi Ki-hoon malah bersandar di mobil dan menyuruh Eun-jo untuk bersandar juga agar Eun-jo tidak membuat dirinya sendiri kelelahan. Ki-hoon mulai mengenang dengan mengatakan kalau Eun-jo tidak berubah selama 8 tahun. Eun-jo tidak sanggup untuk mengingat masa lalu dan berbalik, tapi Ki-hoon menarik tangan Eun-jo dan berkata, “Bersandarlah pada sesuatu.” Kali ini Ki-hoon tidak hanya mengimplikasikan mobil. Mereka menunggu.
Ini artinya, Jung-woo dan Hyo-sun yang tiba paling pertama di tempat tujuan. Tanpa membuang banyak waktu, mereka mulai berkeliling untuk menanyakan informasi pada warga setempat. Mereka sama sekali tidak beruntung dan Jung-woo menyarankan agar mereka istirahat untuk makan. Dia bahkan tidak mengindahkan protes Hyo-sun dan malah tiba di restoran yang dikelola teman Kang-sook.
Kang-sook sedang ada di dapur dan mengenali suara Hyo-sun. Kang-sook menjadi panic dan langsung mengungsi ke kamar sebelah serta meminta temannya untuk tidak mengatakan apa2 tentang dirinya. Dia juga meminta temannya itu untuk melayani kedua anak itu dengan lambat jadi bisa memberikan waktu padanya untuk kabur. Akan tetapi, anak dari teman Kang-sook ini bertanya pada ibunya keman ajumma pergi, khususnya tanpa dompetnya yang Hyo-sun kenali sebagai dompet Kang-sook.
Ki-hoon dan Eun-jo meninggalkan mobil mereka dan memilih naik bus dan selama perjalanan Eun-jo terkantuk-kantuk. Kepala Eun-jo bersandar dengan tidak nyaman. Ki-hoon memandangi Eun-jo yang tidur dan perlahan-lahan memindahkan kepala Eun-jo agar bersandar di bahunya. Sambil melihat Eun-jo yang tidur, Ki-hoon tersenyum seperti anak kecil.
Jung-woo mengirimi Ki-hoon sms yang mengatakan kalau mereka sudah menemukan Kang-sook yang dihadapi Hyo-sun dengan marah. Kang-sook tetap menjaga jarak dengan Hyo-sun dan menyuruhnya pergi – meski Jung-woo dan Hyo-sun menyeretnya pulang, dia akan menemukan jalan untuk kabur. Hyo-sun ingin tahu kenapa dan Kang-sook menjawab, “Aku telah menyadari apa artinya tidak mampu menunjukkan wajahku.” Kang-sook bisa melakukannya kalau dia disini. Tapi tidak di rumah – tidak dihadapan anak2nya. Hyo-sun meminta ibu untuk tetap tinggal dengan kepala meununduk (literal) dan itu merupakan hukuman untuk Kang-sook.
Kang-sook meminta Hyo-sun untuk bertanya pada Eun-jo tentang hal2 buruk yang telah ibu lakukan di masa lalu. Kang-sook seolah-olah berharap Hyo-sun mengerti kalau dia belum siap pulang ke rumah. Kang-sook berkata kalau dia akan pulang ke rumah saat dia merasa dia bisa. Hyo-sun setuju untuk pergi tapi ibu harus berjanji dulu kalau dia akan pulang nanti. Dan sampai hari itu tiba, Kang-sook harus tinggal disini bersama temannya. Kang-sook berjanji.
Ketika Eun-jo bangun, dia kaget mendapati dirinya bersandar di bahu Ki-hoon dan sekarang bus sudah kosong. Ki-hoon telah meminta wakti 10 menit pada supir bus tapi sekarang sudah 30 menit sejak mereka sampai. Ki-hoon mengatakan kalau Hyo-sun sudah menemukan ibu dank arena itulah dia setuju untuk bertemu mereka di rumah. Mereka juga tidak perlu mencari jadi mereka bisa pulang sekarang. Eun-jo secara alami menolak hal itu dengan keras dan tetap kukuh agar mereka mencari ibu juga.
Dengan sikapnya yang biasa, Eun-jo mendesak wanita pemilik restoran itu. Dia bahkan memanggil wanita itu pembohong dan menuntut agar diberitahu kemana Kang-sook pergi. Ajumma itu menelan kekesalannya dan berkata kalau Kang-sook berkemas-kemas setelah anak2 yang lainnya pergi yang hal ini sangat tidak dipercaya Eun-jo. Akhirnya, ajumma itu habis kesabaran dan menjawab kalaupun dia tahu kemana Kang-sook pergi, dia pasti akan bohong sebab sikap Eun-jo sangat menyebalkan. Tapi Eun-jo malah terus berteriak yang membuat dirinya diusir.
Dan setelah itu, Eun-jo tetap saja menggedor pintu dan berkeras agar ajumma memberitahu kemana ibunya pergi. Ki-hoon hanya diam saja selama percakapan itu. Tapi akhirnya dia maju dan menarik Eun-jo ke dalam pelukannya. Sikap ini adalah untuk menenangkan Eun-jo dan Ki-hoon memeluk Eun-jo erat sekali. Pada awalnya Eun-jo melawan tapi pada akhirnya dia tenang ketika Ki-hoon menepuk kepalanya seperti seorang ayah. Eun-jo berkata, “Dia bilang kalau dia tidak pernah sekalipun berpikir untuk membuangku tapi dia melakukannya juga.”
Ki-hoon terus menepuk kepala Eun-jo dan membagi ceritanya sendiri pada Eun-jo. Pada waktu mudanya, Ki-hoon diambil paksa oleh orang2 besar dan hal ini sama sekali tidak diharapkan oleh ibunya. Ibu Ki-hoon berlari mengejar mobil yang membawa Ki-hoon meski dia tidak mampu berlari. Begitulah Ki-hoon terpisah dengan ibunya.
Suatu hari, ibunya datang ke rumah dimana Ki-hoon tinggal dengan saudara2nya untuk menjemputnya. Ketika itu, kakak Ki-hoon memberikan alasan aneh untuk mengecoh ibunya dan ibu berlari mengejar Ki-hoon. Eun-jo mendengar cerita dari hidup Ki-hoon yang belum pernah dia dengan sebelumnya. Ki-hoon berjanji pada Eun-jo, “Aku akan menemukannya untukmu. Jangan khawatir.”
Eun-jo tiba di rumah sangat larut malam itu dan mendapati Jun-su yang menangis meminta ibu. Hyo-sun menenangkan Jun-su dengan menceritakan bagaimana dia merawat temannya yang sakit hingga kembali sembuh. Untuk membuat Jun-su tertidur, Hyo-sun menggendong Jun-su di halaman, sambil bergumam dengan lembut persis seperti yang sering dilakukan Dae-sung.
Saat Eun-jo dan Hyo-sun berbaring di sisi Jun-su, Eun-jo bertanya apakah itu yang dulu ayah lakukan untuk Hyo-sun saat Hyo-sun tidak bisa tidur – apakah itu yang ayah bilang? Eun-jo menggunakan kata ‘ayah’ yang membuat Hyo-sun bangkit dengan kaget. Dengan sedih, Hyo-sun bertanya, “Kenapa aku mendengar ini untuk pertama kalinya? Kau seharusnya sudah mengatakan itu lebih awal.”
Semua orang yakin kalau Kang-sook akan kembali tapi Eun-jo perlu menyuarakan ketakutannya dan bertanya apa yang akan Hyo-sun lakukan kalau ibu tidak pernah kembali. Tapi Hyo-sun menjawab pertanyaan kenapa dia yakin ibu akan kembali: “Karena ibu berkata dia tidak mampu mengangkat wajahnya.” Tapi mengabaikan Jun-su adalah sikap yang bahkan membuat Kang-sook lebih sulit mengangkat wajahnya jadi ibu akan kembali.
Hal itu sangat mengejutkan Eun-jo hingga dia duduk dengan tatapan sangat tidak percaya. Ini adalah indikasi pertama kalau Kang-sook benar2 menyesali perbuatannya dan yang paling penting, dia merasa malu. Hyo-sun menambahkan kalau dia percaya Kang-sook tidak akan melupakan waktu 8 tahun, tidak peduli betapa sulitnya sebab itu artinya juga melupakan Dae-sung. Bukankah Eun-jo merasakan hal yang sama?
Narasi Eun-jo: Sangat sulit untuk dipercaya, tapi dia memberitahukanku kalau ibu telah menyadari apa itu rasa malu. Tanpa aku ketahui, Hyo-sun telah tumbuh dari gadis yang lucu menjadi orang dewasa yang tahu bagaimana menghormati masa lalu. Hanya aku dan kuku-ku yang patah yang tetap sama.
Ki-hoon kembali ke rsetoran itu untuk mendekati anak ajumma disana untuk mendapatkan info sebab dia melihat gadis ini kemarin. Ki-hoon tersenyum dan mulai bertanya tentang teman ibu gadis itu. Tapi gadis itu takut pada orang asing dan berkata kalau ajumma sudah pergi. Ketimbang memaksa, Ki-hoon malah bersikap lunak dan berkata kalau sangat sayang sekali.
Ketika Ki-hoon pergi, dia melihat gadis kecil itu berlari ke ibunya. Sebuah telpon penting membuat Ki-hoon pergi sebelum dia berhasil melihat Kang-sook yang ternyata mendengar seorang pria menanyakan tentang dirinya.
Telpon itu adalah dari Direktur Park, pegawai Ki-jung yang mengundurkan diri. Ternyata Park sangat menderita. Dia sangat terbebani oleh semua kecurangan yang dia lakukan dan memberitahukan Ki-hoon informasi penting tentang semua kajahatn yang Ki-jung lakukan via E-mail.
Hari ini ada kungjungan para tetua dari perusahaan Dae-sung. Ki-hoon tahu kalau hal itu tidak bagus jadi dia menghubungi Jung-woo untuk memastikan agar Eun-jo tidak datang ke gudang anggur hari ini sebab dia tidak ingin Eun-jo hadir dalam pertemuan itu.
Para tetua ada disini untuk menginformasikan kalau Hong Ju telah menerima saham mereka di perusahaan Dae-sung sebagai pertukaran untuk saham Hong Ju. Ki-hoon bertanya tentang persyaratan pertukaran itu sebab perusahaan ini tidak bisa mereka telan begitu saja. Salah seorang memotong pembicaraan Ki-hoon dan berkata kalau mereka disini untuk bicara dengan kedua putri Dae-sung bukan untuk berkonsultasi dengan Ki-hoon. Mereka akan kembali besok untuk bicara dengan Eun-jo dan Hyo-sun.
Ki-hoon mencoba menjelaskan kalau kedua anak Dae-sung itu telah melewati banyak hal belakangan ini – jika mereka mendengar tentang ini, maka mereka akan kehilangan keinginan untuk bertahan. Ki-hoon meminta lebih banyak waktu serta detail penawaran Hong Ju. Mereka tetap diam dan pergi.
Berikutnya, Ki-hoon bertemu dengan Park untuk bertanya tentan maksud Park – bantuan mendadak ini sangat mencurigakan. Park hanya mengatakan kalau sebagian dirinya ingin agar Ki-hoon mendapatkan info itu dan menggunakannya untuk melawan Hong Ju tapi yang paling penting adalah keinginan Park untuk mati dengan bersih. Pada akhirnya, apapun motivasi pribadi Park, yang salah tetap salah.
Ki-hoon mengingatkan kalau Park sedang mengundang penyelidikan terhadap perbuatannya sendiri tapi Direktur Park sudah siap bahkan untuk hal yang lebih buruk dari itu. Park mengatakan pada Ki-hoon untuk menggunakan informasi itu untuk apa saja, apakah itu mempublikasikan perbuatan Hong ke seluruh dunia atau memperbaiki perusahaan Dae-sung.
Jung-woo telah melakukan sesuai yang diperintahkan yaitu mengajak Eun-jo pergi jauh. Dia bahkan mengabaikan keinginan Eun-jo yang ingin kembali ke gudang anggur. Jung-woo bahkan berteriak pada Eun-jo agar Eun-jo mendengarkannya. Tapi Eun-jo tetap saja mengeluh dan akhirnya Jung-woo mengeluarkan kartu tersembunyinya: hari ini ulang tahunnya. Jung-woo tidak ingin menjadi pria yang memaksa seseorang untuk merayakan ultahnya bersamanya tapi dia akan menggunakan kartu itu dimana dia bisa. Eun-jo akhirnya mau menurut dan bahkan dia bersenang-senang.
Karena merasa ini adalah hari special bagi Jung-woo, Eun-jo bahkan mau menunjukkan sisi menyenangkan dari dirinya. Mereka pergi berkeliling dan Jung-woo bahkan membandingkan Eun-jo dengan boneka berkepala bulat dan meminta Eun-jo untuk memakai bando warna pink. Eun-jo sebenarnya enggan tapi karena sekarang ulang tahun Jung-woo, dia tidak menolaknya.
Setelah sampai di rumah malam itu, Eun-jo mengucapkan selamat malam pada Jung-woo lalu menuju ke kamarnya sendiri. Tepat saat Eun-jo tiba di pojok, Ki-hoon ternyata ada disana, di paviliunnya.
Ki-hoon memanggilnya, “Eun-jo ya.” Dan menyuruh Eun-jo untuk mendekat. Eun-jo berpikir kalau Ki-hoon pasti sudah gila. Apakah dia sudah melupakan kemarahan diantara mereka? Eun-jo berpikir, “Dia tersenyum. Dia pasti gila.” Tapi kemudian, Eun-jo berjalan ke tempat Ki-hoon sambil berpikir, “Dan aku benar2 gila juga.”
Hyo-sun bertanya siapa Eun-jo dan ibu baginya sehingga membuatnya menjadi seperti ini. Tapi Eun-jo tidak punya jawaban dan malah menanyakan hal yang sama: “Siapa kami hingga kau tidak bisa membiarkan kami pergi?” Hyo-sun menjawab dengan bertanya siapa yang bersikap lebih aneh, Eun-jo atau Kang-sook. Eun-jo tidak tahan ini – dia dan ibunya sudah membuat banyak dosa pada Hyo-sun dan ayahnya yang sama sekali tidak bisa ditahan. Eun-jo meminta Hyo-sun untuk mengusirnya saja tapi Hyo-sun menolak.
Eun-jo mulai meninggalkan ruangan itu tapi Hyo-sun meraih kaki Eun-jo dan memeganginya erat2. Eun-jo mencoba untuk melepaskan dirinya dari pegangan Hyo-sun. Akan tetapi, Hyo-sun menarik tangan Eun-jo, pergelangan kaki Eun-jo, kaus Eun-jo – apa saja yang bisa Hyo-sun pegang untuk menarik Eun-jo kembali.
Karena tidak bisa membebaskan diri, Eun-jo berteriak kalau dia membenci ini, membenci Hyo-sun dan membenci segalanya. Hyo-sun berteriak, “Bagaimana bisa kau tidak tahu?” Hyo-sun lalu menyandarkan kepalanya di lutut Eun-jo dan berkata kalau Eun-jo dan Kang-sook adalah orang2 sakit – bagaimana mungkin mereka mengubah waktu 8 tahun menjadi bukan apa2? Jika Eun-jo tidak sakit, bagaimana mungkin Eun-jo bersikap seolah-olah mereka tidak punya hubungan? Hyo-sun berujar kalau Jun-su mengikat ibu pada ayah dan Eun-jo pada Hyo-sun.
Eun-jo mendesah, “Kau benar2 membuatku gila, Gu Hyo-sun.” Hyo-sun membalik sentiment itu dan meminta Eun-jo untuk membawa ibu kembali. Hyo-sun masih sakit jadi Eun-jo meletakkannya di tempat tidur dan merawatnya. Eun-jo bertanya-tanya apakah dia harus memeluk Hyo-sun – bahwa jika dia memegang saudarinya yang demam maka dia akan bisa merasakan panas tubuh Hyo-sun dan dapat mengerti Hyo-sun untuk sekali saja.
Eun-jo tidak terlalu terkejut pada kepergian ibu dan mengatakan kalau dibandingkan shock yang dirasakan Hyo-sun, apa yang dia rasakan sama sekali tidak ada. Eun-jo meminta Jung-woo untuk menemui Paman Jang kalau2 Kang-sook menemuinya. Ki-hoon mengatakan kebohongan pada Hyo-sun dengan bilang bahwa ibu mungkin saja perlu waktu untuk berpikir, yang dia tidak miliki kalau Hyo-sun ada di sekitarnya. Ibu akan kembali saat dia rasa semuanya sudah berakhir.
Eun-jo mengantar Jun-su ke sekolah TK-nya dan mengatakan kalau ibu akan segera kembali. Jun-su tidak puas dengan jawaban itu dan bertanya apakah Eun-jo tahu siapa SNSD, T-ara atau U-Kiss. Jun-su bahkan menarikan tarian salah satu band itu tapi dia terlihat kesal karena Eun-jo tidak tahu apa yang dia bicarakan. Ibu tahu semua hal itu.
Ternyata Kang-sook bekerja pada sebuah restoran yang dijalankan oleh teman lamanya. Rsetoran itu sangat tidak nyaman dan para berandal bisa sangat tidak terkendali dengan beberapa botol soju di tangan mereka. Kang-sook membantu temannya menangani para pria mabuk itu dan melihat kalau putri dari temannya itu melihat kejadian ini. Gadis itu menangis.
Kang-sook mengajak gadis kecil itu keluar untuk menghindar dari keributan itu dan rasanya aneh melihat Kang-sook bersimpati pada anak orang lain padahal seharusnya dia bersimpati pada anak sendiri. Tapi mungkin hal ini membuat Kang-sook melihat kalau dia sama sekali tidak bisa menenangkan anaknya sendiri tapi dia sukses menenangkan anak orang lain.
Eun-jo berkata pada Jun-su kalau dia akan mempelajari tarian itu untuk acara di kelas Jun-su. Tapi Jun-su berteriak kalau dia ingin Hyo-sun yang mengantarnya ketimbang kakak tertuanya yang jelek. Eun-jo tetap ngotot yang membuat Jun-su berteriak lagi kalau Eun-jo berbohong dan di samping itu, Eun-jo juga tidak tahu bagaimana caranya menari.
Eun-jo mendatangi Ki-hoon di kantor yang sedang menyalin tulisan Dae-sung ke komputer. Ki-hoon telah berencana untuk menyelesaikannya sebelum pergi dari perusahaan ini tapi mungkin dia tidak punya waktu lagi. Ki-hoon meminta Eun-jo untuk melihatnya. Sebagai tambahan, di dalam buku itu juga ada komentar pribadi. Di dalam salah satu tulisan itu, Eun-jo menemukan sonogram Jun-su yang diberi nama Dae-sung sebagai ‘hadiah ketigaku.’
Ki-hoon meninggalkan kantor untuk memberikan kesempatan pada Eun-jo untuk menggunakan computer. Tapi sebuah suara menarik perhatian Ki-hoon – penampilan live T-ara yang Eun-jo putar di laptop. Eun-jo memandangi video itu seolah-olah itu video tentang alien. Dan Eun-jo mau berlatih melakukan gerakan tangan dan sebagainya seperti di video. Ki-hoon sama sekali tidak bisa menahan senyumnya melihat ini semua.
Eun-jo akhirnya menerima telpon dari ibunya yang menelpon lewat telpon umum. Kang-sook mengingatkan Eun-jo kalau dulu Eun-jo pernah berkata kalau dia akan bahagia tinggal tanpa ibunya. Kang-sook berkata kalau akan sangat baik bila Eun-jo membiarkannya pergi dan mungkin mereka bisa bertemu setahun sekali.
Eun-jo berbicara dengan genting dengan mengatakan kalau Hyo-sun dan Jun-su ingin bertemu dengan ibu. Eun-jo berujar, “Bu, apa kau pikir tidak apa kabur seperti ini? Apa kau berkata kalau kau tidak peduli pada apa yang terjadi pada orang lain selama kau bisa kabur? Meski kau pergi, kau tidak bisa melakukannya seperti ini!” Kang-sook mengatakan kalau dia belum memutuskan apakah akan kabur atau tidak dan dia akan memberitahu Eun-jo kalau dia sudah memutuskan.
Jung-woo mencoba meminta Hyo-sun untuk makan sesuatu tapi Hyo-sun masih dengan keras kepala duduk di tangga rumah, menunggu Kang-sook. Jung-woo mengatakan pada Hyo-sun kalau Kang-sook akan kembali. Ini sesuai dengan pengalamannya dulu ketika Kang-sook mengatakan dia akan benar2 pergi tapi akhirnya kembali lagi. Kang-sook tidak pernah menggalkan anak2nya yang artinya dia akan kembali untuk anak2nya. Akan tetapi, karena Eun-jo tidak akan pergi dari rumah ini, itu artinya Kang-sook juga akan tinggal.
Setelah mendengar kalau Eun-jo sudah menghubungi ibu, Hyo-sun bersikeras pergi dengan Jung-woo. Mereka tidak memiliki lokasi tepatnya, tapi Ki-hoon dan Eun-jo berhasil mempersempit pencarian ke sebuah kota kecil. Eun-jo mencoba memaksa Ki-hoon untuk tinggal di rumah bersama Hyo-sun sedangkan Eun-jo bisa lanjut mencari ibu. Ki-hoon berkata kalau dia sudah merasa tenang sekarang setelah memberitahukan Eun-jo semua yang harus dia beritahu – tidak masalah bila Eun-jo membencinya sekarang, dia merasa bebas untuk mengkhawatirkan Eun-jo sekarang. Sebelumnya Ki-hoon tidak bisa melakukan itu sebab dia dibebani rasa bersalah.
Sebuah masalah menghampiri mereka dalam perjalanan. Mobil yang mereka kendarai mengalami masalah dan harus menunggu mekanik untuk memperbaikinya. Di atas semua itu, kelihatannya mobil itu tidak akan langsung selesai diperbaiki, jadi Ki-hoon menyarankan agar mereka meninggalkan mobil bersama sang mekanik dan mereka pergi naik bus melanjutkan perjalanan.
Eun-jo benci kehilangan waktu dan dia semakin kesal melihat senyum Ki-hoon. Tapi sekarang, karena Ki-hoon sudah tidak terbebani lagi maka tidak akan ada yang bisa mengjungkirbalikkan moodnya dan menghilangkan senyumnya. Ki-hoon berkata, “Meski di keadaan serius seperti ini, aku ingin bicara tentang hal2 yang tidak berhubungan dengan ini. Sepertinya mereka semua telah meledak. Apa kau akan mendengarkanku?”
Ki-hoon menarik pundak Eun-jo dan mendorongnya ke arah mobil. Tapi Ki-hoon malah bersandar di mobil dan menyuruh Eun-jo untuk bersandar juga agar Eun-jo tidak membuat dirinya sendiri kelelahan. Ki-hoon mulai mengenang dengan mengatakan kalau Eun-jo tidak berubah selama 8 tahun. Eun-jo tidak sanggup untuk mengingat masa lalu dan berbalik, tapi Ki-hoon menarik tangan Eun-jo dan berkata, “Bersandarlah pada sesuatu.” Kali ini Ki-hoon tidak hanya mengimplikasikan mobil. Mereka menunggu.
Ini artinya, Jung-woo dan Hyo-sun yang tiba paling pertama di tempat tujuan. Tanpa membuang banyak waktu, mereka mulai berkeliling untuk menanyakan informasi pada warga setempat. Mereka sama sekali tidak beruntung dan Jung-woo menyarankan agar mereka istirahat untuk makan. Dia bahkan tidak mengindahkan protes Hyo-sun dan malah tiba di restoran yang dikelola teman Kang-sook.
Kang-sook sedang ada di dapur dan mengenali suara Hyo-sun. Kang-sook menjadi panic dan langsung mengungsi ke kamar sebelah serta meminta temannya untuk tidak mengatakan apa2 tentang dirinya. Dia juga meminta temannya itu untuk melayani kedua anak itu dengan lambat jadi bisa memberikan waktu padanya untuk kabur. Akan tetapi, anak dari teman Kang-sook ini bertanya pada ibunya keman ajumma pergi, khususnya tanpa dompetnya yang Hyo-sun kenali sebagai dompet Kang-sook.
Ki-hoon dan Eun-jo meninggalkan mobil mereka dan memilih naik bus dan selama perjalanan Eun-jo terkantuk-kantuk. Kepala Eun-jo bersandar dengan tidak nyaman. Ki-hoon memandangi Eun-jo yang tidur dan perlahan-lahan memindahkan kepala Eun-jo agar bersandar di bahunya. Sambil melihat Eun-jo yang tidur, Ki-hoon tersenyum seperti anak kecil.
Jung-woo mengirimi Ki-hoon sms yang mengatakan kalau mereka sudah menemukan Kang-sook yang dihadapi Hyo-sun dengan marah. Kang-sook tetap menjaga jarak dengan Hyo-sun dan menyuruhnya pergi – meski Jung-woo dan Hyo-sun menyeretnya pulang, dia akan menemukan jalan untuk kabur. Hyo-sun ingin tahu kenapa dan Kang-sook menjawab, “Aku telah menyadari apa artinya tidak mampu menunjukkan wajahku.” Kang-sook bisa melakukannya kalau dia disini. Tapi tidak di rumah – tidak dihadapan anak2nya. Hyo-sun meminta ibu untuk tetap tinggal dengan kepala meununduk (literal) dan itu merupakan hukuman untuk Kang-sook.
Kang-sook meminta Hyo-sun untuk bertanya pada Eun-jo tentang hal2 buruk yang telah ibu lakukan di masa lalu. Kang-sook seolah-olah berharap Hyo-sun mengerti kalau dia belum siap pulang ke rumah. Kang-sook berkata kalau dia akan pulang ke rumah saat dia merasa dia bisa. Hyo-sun setuju untuk pergi tapi ibu harus berjanji dulu kalau dia akan pulang nanti. Dan sampai hari itu tiba, Kang-sook harus tinggal disini bersama temannya. Kang-sook berjanji.
Ketika Eun-jo bangun, dia kaget mendapati dirinya bersandar di bahu Ki-hoon dan sekarang bus sudah kosong. Ki-hoon telah meminta wakti 10 menit pada supir bus tapi sekarang sudah 30 menit sejak mereka sampai. Ki-hoon mengatakan kalau Hyo-sun sudah menemukan ibu dank arena itulah dia setuju untuk bertemu mereka di rumah. Mereka juga tidak perlu mencari jadi mereka bisa pulang sekarang. Eun-jo secara alami menolak hal itu dengan keras dan tetap kukuh agar mereka mencari ibu juga.
Dengan sikapnya yang biasa, Eun-jo mendesak wanita pemilik restoran itu. Dia bahkan memanggil wanita itu pembohong dan menuntut agar diberitahu kemana Kang-sook pergi. Ajumma itu menelan kekesalannya dan berkata kalau Kang-sook berkemas-kemas setelah anak2 yang lainnya pergi yang hal ini sangat tidak dipercaya Eun-jo. Akhirnya, ajumma itu habis kesabaran dan menjawab kalaupun dia tahu kemana Kang-sook pergi, dia pasti akan bohong sebab sikap Eun-jo sangat menyebalkan. Tapi Eun-jo malah terus berteriak yang membuat dirinya diusir.
Dan setelah itu, Eun-jo tetap saja menggedor pintu dan berkeras agar ajumma memberitahu kemana ibunya pergi. Ki-hoon hanya diam saja selama percakapan itu. Tapi akhirnya dia maju dan menarik Eun-jo ke dalam pelukannya. Sikap ini adalah untuk menenangkan Eun-jo dan Ki-hoon memeluk Eun-jo erat sekali. Pada awalnya Eun-jo melawan tapi pada akhirnya dia tenang ketika Ki-hoon menepuk kepalanya seperti seorang ayah. Eun-jo berkata, “Dia bilang kalau dia tidak pernah sekalipun berpikir untuk membuangku tapi dia melakukannya juga.”
Ki-hoon terus menepuk kepala Eun-jo dan membagi ceritanya sendiri pada Eun-jo. Pada waktu mudanya, Ki-hoon diambil paksa oleh orang2 besar dan hal ini sama sekali tidak diharapkan oleh ibunya. Ibu Ki-hoon berlari mengejar mobil yang membawa Ki-hoon meski dia tidak mampu berlari. Begitulah Ki-hoon terpisah dengan ibunya.
Suatu hari, ibunya datang ke rumah dimana Ki-hoon tinggal dengan saudara2nya untuk menjemputnya. Ketika itu, kakak Ki-hoon memberikan alasan aneh untuk mengecoh ibunya dan ibu berlari mengejar Ki-hoon. Eun-jo mendengar cerita dari hidup Ki-hoon yang belum pernah dia dengan sebelumnya. Ki-hoon berjanji pada Eun-jo, “Aku akan menemukannya untukmu. Jangan khawatir.”
Eun-jo tiba di rumah sangat larut malam itu dan mendapati Jun-su yang menangis meminta ibu. Hyo-sun menenangkan Jun-su dengan menceritakan bagaimana dia merawat temannya yang sakit hingga kembali sembuh. Untuk membuat Jun-su tertidur, Hyo-sun menggendong Jun-su di halaman, sambil bergumam dengan lembut persis seperti yang sering dilakukan Dae-sung.
Saat Eun-jo dan Hyo-sun berbaring di sisi Jun-su, Eun-jo bertanya apakah itu yang dulu ayah lakukan untuk Hyo-sun saat Hyo-sun tidak bisa tidur – apakah itu yang ayah bilang? Eun-jo menggunakan kata ‘ayah’ yang membuat Hyo-sun bangkit dengan kaget. Dengan sedih, Hyo-sun bertanya, “Kenapa aku mendengar ini untuk pertama kalinya? Kau seharusnya sudah mengatakan itu lebih awal.”
Semua orang yakin kalau Kang-sook akan kembali tapi Eun-jo perlu menyuarakan ketakutannya dan bertanya apa yang akan Hyo-sun lakukan kalau ibu tidak pernah kembali. Tapi Hyo-sun menjawab pertanyaan kenapa dia yakin ibu akan kembali: “Karena ibu berkata dia tidak mampu mengangkat wajahnya.” Tapi mengabaikan Jun-su adalah sikap yang bahkan membuat Kang-sook lebih sulit mengangkat wajahnya jadi ibu akan kembali.
Hal itu sangat mengejutkan Eun-jo hingga dia duduk dengan tatapan sangat tidak percaya. Ini adalah indikasi pertama kalau Kang-sook benar2 menyesali perbuatannya dan yang paling penting, dia merasa malu. Hyo-sun menambahkan kalau dia percaya Kang-sook tidak akan melupakan waktu 8 tahun, tidak peduli betapa sulitnya sebab itu artinya juga melupakan Dae-sung. Bukankah Eun-jo merasakan hal yang sama?
Narasi Eun-jo: Sangat sulit untuk dipercaya, tapi dia memberitahukanku kalau ibu telah menyadari apa itu rasa malu. Tanpa aku ketahui, Hyo-sun telah tumbuh dari gadis yang lucu menjadi orang dewasa yang tahu bagaimana menghormati masa lalu. Hanya aku dan kuku-ku yang patah yang tetap sama.
Ki-hoon kembali ke rsetoran itu untuk mendekati anak ajumma disana untuk mendapatkan info sebab dia melihat gadis ini kemarin. Ki-hoon tersenyum dan mulai bertanya tentang teman ibu gadis itu. Tapi gadis itu takut pada orang asing dan berkata kalau ajumma sudah pergi. Ketimbang memaksa, Ki-hoon malah bersikap lunak dan berkata kalau sangat sayang sekali.
Ketika Ki-hoon pergi, dia melihat gadis kecil itu berlari ke ibunya. Sebuah telpon penting membuat Ki-hoon pergi sebelum dia berhasil melihat Kang-sook yang ternyata mendengar seorang pria menanyakan tentang dirinya.
Telpon itu adalah dari Direktur Park, pegawai Ki-jung yang mengundurkan diri. Ternyata Park sangat menderita. Dia sangat terbebani oleh semua kecurangan yang dia lakukan dan memberitahukan Ki-hoon informasi penting tentang semua kajahatn yang Ki-jung lakukan via E-mail.
Hari ini ada kungjungan para tetua dari perusahaan Dae-sung. Ki-hoon tahu kalau hal itu tidak bagus jadi dia menghubungi Jung-woo untuk memastikan agar Eun-jo tidak datang ke gudang anggur hari ini sebab dia tidak ingin Eun-jo hadir dalam pertemuan itu.
Para tetua ada disini untuk menginformasikan kalau Hong Ju telah menerima saham mereka di perusahaan Dae-sung sebagai pertukaran untuk saham Hong Ju. Ki-hoon bertanya tentang persyaratan pertukaran itu sebab perusahaan ini tidak bisa mereka telan begitu saja. Salah seorang memotong pembicaraan Ki-hoon dan berkata kalau mereka disini untuk bicara dengan kedua putri Dae-sung bukan untuk berkonsultasi dengan Ki-hoon. Mereka akan kembali besok untuk bicara dengan Eun-jo dan Hyo-sun.
Ki-hoon mencoba menjelaskan kalau kedua anak Dae-sung itu telah melewati banyak hal belakangan ini – jika mereka mendengar tentang ini, maka mereka akan kehilangan keinginan untuk bertahan. Ki-hoon meminta lebih banyak waktu serta detail penawaran Hong Ju. Mereka tetap diam dan pergi.
Berikutnya, Ki-hoon bertemu dengan Park untuk bertanya tentan maksud Park – bantuan mendadak ini sangat mencurigakan. Park hanya mengatakan kalau sebagian dirinya ingin agar Ki-hoon mendapatkan info itu dan menggunakannya untuk melawan Hong Ju tapi yang paling penting adalah keinginan Park untuk mati dengan bersih. Pada akhirnya, apapun motivasi pribadi Park, yang salah tetap salah.
Ki-hoon mengingatkan kalau Park sedang mengundang penyelidikan terhadap perbuatannya sendiri tapi Direktur Park sudah siap bahkan untuk hal yang lebih buruk dari itu. Park mengatakan pada Ki-hoon untuk menggunakan informasi itu untuk apa saja, apakah itu mempublikasikan perbuatan Hong ke seluruh dunia atau memperbaiki perusahaan Dae-sung.
Jung-woo telah melakukan sesuai yang diperintahkan yaitu mengajak Eun-jo pergi jauh. Dia bahkan mengabaikan keinginan Eun-jo yang ingin kembali ke gudang anggur. Jung-woo bahkan berteriak pada Eun-jo agar Eun-jo mendengarkannya. Tapi Eun-jo tetap saja mengeluh dan akhirnya Jung-woo mengeluarkan kartu tersembunyinya: hari ini ulang tahunnya. Jung-woo tidak ingin menjadi pria yang memaksa seseorang untuk merayakan ultahnya bersamanya tapi dia akan menggunakan kartu itu dimana dia bisa. Eun-jo akhirnya mau menurut dan bahkan dia bersenang-senang.
Karena merasa ini adalah hari special bagi Jung-woo, Eun-jo bahkan mau menunjukkan sisi menyenangkan dari dirinya. Mereka pergi berkeliling dan Jung-woo bahkan membandingkan Eun-jo dengan boneka berkepala bulat dan meminta Eun-jo untuk memakai bando warna pink. Eun-jo sebenarnya enggan tapi karena sekarang ulang tahun Jung-woo, dia tidak menolaknya.
Setelah sampai di rumah malam itu, Eun-jo mengucapkan selamat malam pada Jung-woo lalu menuju ke kamarnya sendiri. Tepat saat Eun-jo tiba di pojok, Ki-hoon ternyata ada disana, di paviliunnya.
Ki-hoon memanggilnya, “Eun-jo ya.” Dan menyuruh Eun-jo untuk mendekat. Eun-jo berpikir kalau Ki-hoon pasti sudah gila. Apakah dia sudah melupakan kemarahan diantara mereka? Eun-jo berpikir, “Dia tersenyum. Dia pasti gila.” Tapi kemudian, Eun-jo berjalan ke tempat Ki-hoon sambil berpikir, “Dan aku benar2 gila juga.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar