Eun Jo berhadapan dengan ibunya yang terlihat pucat. Tanpa memedulikan perkataan ibu, dia berjalan menuju kafe. Jang bersembunyi ketika melihat Eun Jo mendekat ke kafe. Jadi saat Eun Jo memandangi semua pria yang ada di tempat itu, dia sama sekali tidak menemukan keberadaan Jang.
Di tangga, Jang menghitung bayarannya dan berkata pada diri sendiri, “Betapa rendahnyua dirimu!” Dia lalu turun untuk pergi tapi dia malah bertemu dengan Kang Sook dan Eun Jo yang juga melangkah keluar kafe. Kang Sook yang tadi sudah bisa tenang, kini terlihat panik lagi.
Ki Hoon masuk ke kamar Eun Jo dan memandang berkeliling. Dia memperhatikan kalau disana tidak ada tirai pink, lipstick, atau tanda-tanda yang menunjukkan kalau kamar ini adalah milik wanita muda berusia 26 tahun. Bahkan tidak ada boneka. Ki Hoon memikirkan lagi Eun Jo yang tersenyum saat melihat Jung Woo menari. “Aku pikir dia tidak tahu bagaimana cara tersenyum… Gadis mengerikan!”
Ki Hoon kembali ke ruangan yang dia bagi bersama Jung Woo dan heran kenapa anak itu tidak ada disana. Ransel Jung Woo jatuh ketika dia duduk dan Ki Hoon melihat pesan yang tertulis di pemukul baseball Jung Woo: “Song Eun Jo adalah milik Jung Woo selamanya!”
Hyo Sun masuk dan melihat Ki Hoon memandangi pemukul baseball di lantai. Dia juga membaca apa yang tertulis disana. Ki Hoon bangkit lalu pergi dengan diam. Hyo Sun kemudian membuka koper tua yang berisi barang-barang ibunya. Di dalamnya juga ada surat yang dulu dititipkan Ki Hoon padanya agar diberikan pada Eun Jo. Surat itu berbunyi: “Akankah kau menahanku? Jika kau menahanku, aku akan berhenti disini. Sebelum aku naik kereta, hentikan aku, Eun Jo!” Ki Hoon sendiri percaya bila surat itu sudah diterima Eun Jo!
Di sebuah paviliun, terlihat Eun Jo, Kang Sook, dan Jang. Kang Sook berkata jika semuanya sudah berakhir. Hal ini juga dibenarkan Jang. Eun Jo bertanya apakah selama ini mereka sering bertemu. Jang menjawab bahwa ada tenggang waktu kira-kira tiga tahun mereka tidak bertemu.
Kang Sook tahu jika Eun Jo tidak akan mempercayainya. Eun Jo bertanya pada ibu apakah dia akan mempercayai bila kata-kata yang keluar dari mulutnya adalah kebohongan. Dia bertanya apakah ibu tahu bagaimana bersikap tulus pada segala hal. Eun Jo juga menuduh ibu telah membodohi Dae Sung. Kang Sook dengan cepat menjawab jika dia sudah membayar Jang. Pria ini memandangi Kang Sook dan mengembalikan lagi uang yang tadi diberikan padanya. Jang berkata, “Meskipun aku ini sangat rendahan, aku tahu apa arti rasa malu!”
Kang Sook mempersiapkan obat untuk Dae Sung. Dia sangat perhatian pada suaminya sekarang, meski begitu Dae Sung tidak bereaksi apa-apa. Dae Sung berencana untuk kerja lembur hari ini dan Eun Jo langsung menarik ibunya serta menyuruhnya untuk membawa Dae Sung pulang. Sebab, sedang ada masalah di perusahaan dan Eun Jo tidal ingin Dae Sung tahu hal ini.
Masalahnya adalah penyuplai beras mereka memutuskan untuk tidak menjual beras mereka lagi ke perusahaan dan malah menjulanya ke tempat lain. Sementara itu, perusahaan Dae Sung tidak bisa memesan dari penyuplai beras yang lain sebab anggur beras perusahaan Dae Sung memang terkenal karena memakai beras organic dari penyuplai itu. Eun Jo yang menangani ini dengan pergi ke penyuplai itu dan langsung menantangnya karena sudah melanggar kontrak. Direktur itu berkata bila mereka tidak pernah membuat kontrak jadi tidak ada pelanggaran. Dia tidak mau memberitahu kepada siapa beras mereka dijual.
Direktur menghentikan pertemuan itu dan Hyo Sun langsung maju. Dia mengatakan pada pria itu bila dulu dia sering datang kesini dan dia selalu mau membeli permen Hyo Sun. sekarang, apakah direktur tidak mau meluangkan sedikit waktu untuk minum dengan mereka. Hyo Sun dan direktur minum dan ada cukup anggur untuk membuat pria itu mabuk. Setelah dia melunak, Eun Jo bertanya kepada siapa beras itu dijual. Direktur mau menjawabnya dan Eun Jo ingin beraksi secepatnya.
Ki Hoon menentangnya dan berkata jika Eun Jo pasti akan marah-marah seperti tadi. Hyo Sun bangkit dan berkata dengan grogi, “Kak, apa aku berkerja dengan baik hari ini?” Ki Hoon mengiyakan dan bilang bahwa dia akan mengajak Hyo Sun besok untuk menemui pembeli beras itu. Eun Jo protes tapi Ki Hoon malah berkata, “Hyo Sun lebih mampu melakukannya, kau tidak mampu membuka hati seseorang!”
Ki Hoon juga menambahkan kalau Eun Jo tidak bisa memecahkan apa-apa. Eun Jo marah dan meminta Ki Hoon untuk menepi. Dia turun dari mobil dan memilih jalan kaki. Ketika Eun Jo sampai di rumah, Ki Hoon sudah menunggunya di depan gerbang lalu bertanya, “Dulu, sebelum aku meninggalkan rumah ini, kenapa kau tidak datang ke stasiun kereta? Apa kau tidak menerima suratku?” Eun Jo terkejut dan menjawab, “Aku tidak mengerti apa yang kau katakan!”
Ki Hoon mengernyit, “Aku menulis surat untukmu agar kau datang ke stasiun kereta dan menyerhkannya pada Hyo Sun agar diberikan padamu! Apakah Hyo Sun tidak memberikannya padamu?” Eun Jo terlihat merenung dan menjawab, “Aku menerimanya!” Ki Hoon bertanya lagi apakah dia sudah benar-benar menerima surat itu. Eun Jo menjawab dengan dingin jika dia tidak bisa ingat apakah dia merobek surat itu atau membakarnya. Ki Hoon sangat terluka, “Kau membaca surat itu dan tidak datang ke satsiun kereta?” Eun Jo sebenarnya sangat menyesal kenapa dia bisa mengatakan hal-hal semacam ini. Dia menangis di kamarnya sendiri setelah percakapan itu.
Pada paginya, Eun Jo menatap Hyo Sun dengan marah. Dia akhirnya tahu kalau Hyo Sun tidak menyerahkan surat Ki Hoon padanya. Sementara itu, Kang Sook mengajak Dae Sung jalan-jalan. Dia berusaha menjauhkan suaminya dari urusan perusahaan dan mengatakan kalau anak-anak yang akan mengurus semuanya. Eun Jo sendiri merasa gelisah menunggu hasil pertemuan Ki Hoon dan Hyo Sun dengan pembeli beras itu. Ketika telpon berdering, dia mendengar berita buruk: mereka tidak bisa membeli beras itu kembali karena pembeli itu sudah membayar tiga kali lipat. Mereka kini tidak bisa melakukan apa-apa.
Hyo Sun ingin memberitahu ayah tentang berita buruk ini tapi Eun Jo menentangnya. Meski begitu, Eun Jo kalah juga dan Hyo Sun pun menelpon ayah. Dae Sung harus pulang. Kang Sook memegangi tangan suaminya, yang membuat Dae Sung berkata kalau Kang Sook tidak harus melakukan itu sebab dia tidak ingin diperlakukan seperti pasien. Kang Sook berkata dia memang tidak ingin memperlakukan Dae Sung sebagai pasien tapi karena dia memang ingin memegang tangan Dae Sung. Ayah tersenyum mendengar hal ini.
Jung Woo bermain dengan Jun Su tapi dia tidak bisa melepaskan pandangannya dari Eun Jo yang terlihat khwatir. Dia membawakan Eun Jo teh madu dan memintanya untuk minum. Jung Woo menemani Eun Jo ke bank untuk menanyakan pinjaman dan Eun Jo diberitahu jika jawabannya baru bisa didapat keesokan paginya. Jung Woo berkata kalau Eun Jo bisa menggunakan uangnya. Eun Jo hanya tersenyum mendengar permintaan itu.
Hyo Sun tidak setuju bila mereka harus meminjam uang. Tapi Eun Jo berkata kalau perusahaan sangat merugi akibat skandal kemarin itu. Jika sekarang mereka tidak memulihkan perusahaan, nanti mereka akan kesulitan. Eun Jo bertanya pada Hyo Sun, “Jika aku tahu jawabannya, bagaimana mungkin kau tidak tahu? Bagaimana mungkin bisa begitu?” Eun Jo mengingatkan Hyo Sun kalau nama ayahnya sekarang sedang banyak dibicarakan dan Hyo Sun langsung meledak, “Jangan bersikap seolah-olah kau memikirkan ayahku!” Dia berkata kalau Eun Jo tidak boleh melibatkan nama ayah seolah-olah Eun Jo mengenal ayah lebih baik darinya. Eun Jo bertanya, “Bagaimana kau tahu perasaanku begitu baik ketika aku sendiri bahkan tidak mengenal diriku sendiri? Apa yang kau takutkan hingga kau ingin agar aku mengatakan apa yang aku pikirkan?”
Hyo Sun menggenggam tangan Eun Jo dan memintanya untuk mengulangi apakah dirinya kekanak-kanakan. Eun Jo berkata kalau Hyo Sun memang seperti itu. Dia juga mengatakan sesuatu yang tidak jelas yang membuat Hyo Sun ingin tahu. Eun Jo bertanya apakah Hyo Sun ingin tahu. Eun Jo: “Surat Ki Hoon. Kenapa kau menyembunyikannya dan tidak memberikannya padaku?” Hyo Sun menelan ludah. Eun Jo melanjutkan, “Sangat menjijikkan buatku untuk berdiri di dekatmu, yang membuatku mengatakan hal ini. Satu-satunya hal yang membuatku melupakan hal ini bukan karena kau tapi karena kau adalah putri ayahmu!”
Eun Jo ingin mengakhiri percakapan ini tapi Hyo Sun menahannya dan bertanya apakah surat Ki Hoon merupakan bukti sifat kanak-kanaknya. Eun Jo menjawab, “Pertama kalinya dalam hidupku…” Kemudian dia menangis dan mengatakan kalau hal itu tidak akan mengubah segalanya sekarang. Dia menambahkan lagi, “Aku sudah keluar dari cerita itu dulu sekali dan sekarang aku tidak mau masuk kesana lagi!” Kini giliran Eun Jo yang menarik tangan Hyo Sun sambil bilang, “Kau harus berhati-hati. Kelihatannya Ki Hoon belum bisa melupakanku. Tidakkah itu menarik?”
Ki Hoon melaporkan pada ayahnya tentang kondisi perusahaan Dae Sung yang kelihatannya akan membaik dalam waktu dekat ini. Dia juga menceritakan pada ayahnya tentang seorang pegawai bernama Eun Jo, yang berusaha menemukan ragi baru dan Eun Jo adalah pegawai yang pintar. Hanya menunggu waktu untuknya mencapai sukses dan ragi baru itu nantinya akan menjadi hal yang sangat berharga. Ki Hoon juga meminta ayahnya untuk mencari tahu siapa yang membeli beras dari penyuplai langganan Dae Sung dan meminta agar perusahaan Dae Sung diberikan pinjaman.
Eun Jo terburu-buru ingin pergi ke lab tapi Dae Sung menahannya agar dia makan dulu bersama yang lain. Tapi Eun Jo menolak dan Hyo Sun langsung memandang Eun Jo serta dengan manis memintanya untuk duduk dan makan bersama. Hari ini, mood Dae Sung sedang bagus. Dia banyak minum dan Eun Jo menyuruhnya untuk berhenti. Eun Jo lalu mengambil satu gelas dan menantang Hyo Sun untuk meminumnya. Hyo Sun melakukan hal yang sama dan suasana pun jadi tegang. Hyo Sun meminta Ki Hoon untuk mengajak Dae Sung pulang sebab dia ada acara minum dengan Eun Jo.
Ki Hoon memperingatkan Hyo Sun kalau Eun Jo tidak bisa minum. Beberapa saat kemudian, kedua wanita ini sudah mabuk. Hyo Sun bertanya pada Eun Jo, “Apakah kau tidak akan meninggalkan rumah kami?” Dia juga berkata kalau dia benar-benar membenci Eun Jo. Eun Jo mengingatkan saudarinya kalau dulu Hyo Sun sering bilang jika dia menyukai Eun Jo dan ingin menjadi seperti dirinya. Hyo Sun menolak hal itu. Hyo Sun meminta Eun Jo sekali lagi agar dia pergi. Dia juga menawarkan apartemennya di Seoul. Dengan skil yang dimiliki Eun Jo, pasti dia akan gampang mendapatkan pekerjaa. Kalau Eun Jo tidak mau bekerja, Hyo Sun mau mengirimkan uang untuknya.
Tapi Eun Jo bilang tidak! Dia tidak mau pergi. Eun Jo memperingatkan, “Jika ka uterus begini, aku benar-benar akan mengambil segalanya darimu!” Eun Jo bilang dia akan mengambil perusahaan, Dae Sung, dan Ki Hoon! Hyo Sun berkata, “Itulah kebenarannya sejak awal!” Hyo Sun memanggil Song Eun Jo dan dibenarkan oleh kakaknya. Dia seorang Gu sekarang. Mereka kemudian keluar restoran dalam keadaan mabuk. Mereka berjalan zigzag dan berakhir di lab. Mereka tertidur disana.
Malamnya, Dae Sung sangat khawatir pada putri-putrinya yang menghilang dan memerintahkan Jung Woo dan Ki Hoon untuk mencari mereka. Saat itu pula ada telpon dari Jepang. Kabar buruk: kapal yang membawa anggur beras mereka sudah sampai di Jepang tapi produk mereka tidak. Ki Hoon bermaksud akan mengeceknya di kantor dagang Jepang tapi Dae Sung bilang tidak ada kantor seperti itu. Ternyata dokumen dagang mereka semuanya paslu. Ki Hoon menduga ini pasti pekerjaan ayahnya. Tapi, Prsiden Hong menolak dan mengatakan jika ini pekerjaan Ki Jung. Ayah Hong sendiri baru tahu.
Jadi Ki Hoon menelpon kakaknya dan bertanya apakah dia benar-benar menginginkan perusahaan Dae Sung. Apakah Hong Ju akan memilih perusahaan murahan seperti perusahaan Dae Sung ini. Saat itulah Ki Hoon sadar ada orang di ruangannya: Dae Sung. Dia terlihat marah, “Jadi ini pekerjaan keluargamu!” Ki Hoon segera menutup telponnya tapi telpon itu berdering lagi dan kali ini Dae Sung yang mengangkatnya. Dia mendengarkan Ki Jung berbicara tentang pembelian beras itu dengan uang ayah! Terbongkarlah semuanya!
Ki Hoon hanya bisa membantu setelah percakapan itu. Dia menunggu reaksi Dae Sung dan saat dia berbicara ternyata sangat keras. Dae Sung berkata, “Bagaimana bisa kau melakukan hal ini padaku?” Ki Hoon sangat terpukul mendengar ini. Sayangnya, dia tidak pernah memiliki kesempatan membela diri. Dae Sung pingsan!
Jung Woo berlari ke lab dan membangunkan Eun Jo serta Hyo Sun. Setelahnya mereka langsung pergi ke rumah sakit. Mereka tiba setelah Kang Sook. Ki Hoon sendiri sudah disana dari awal dan hanya diam. Dokter mengatakan kalau Dae Sung sudah meninggal. Kang Sook tidak terima ini dan mencegah dokter yang ingin menutup wajah Dae Sung dengan selimut. Karena tidak mendapat respon, Kang Sook meminta Hyo Sun untuk membangunkan ayah.
Hyo Sun yang menangis memanggil ayahnya. Eun Jo hanya bisa berdiri shock. Dia ingat lagi saat Dae Sung mencarinya dan memintanya memanggil ‘ayah’. Ketika Hyo Sun jatuh ke tubuh ayahnhya, Kang Sook menyuruhnya untuk berhenti menangis. Jung Woo meletakkan tangannya di bahu Eun Jo tapi dia sama sekali tidak sadar.
Selama ini pula, Ki Hoon hanya menonton, dia membeku. Narasi Ki Hoon: “Aku yang melakukan ini. Di suatu pagi, aku mencuri ayah dari gadis-gadis ini. Aku bersumpah pada Tuhan, aku tidak bermaksud melakukannya!”
Eun Jo berbalik dan pergi. Dia menuju ke tangga dan menangis dalam kegelapan. Dia sekali lagi memikirkan Dae Sung yang memintanya untuk memanggilnya ‘ayah’. Dan, Eun Jo mulai terisak, “A…a….”
Di tangga, Jang menghitung bayarannya dan berkata pada diri sendiri, “Betapa rendahnyua dirimu!” Dia lalu turun untuk pergi tapi dia malah bertemu dengan Kang Sook dan Eun Jo yang juga melangkah keluar kafe. Kang Sook yang tadi sudah bisa tenang, kini terlihat panik lagi.
Ki Hoon masuk ke kamar Eun Jo dan memandang berkeliling. Dia memperhatikan kalau disana tidak ada tirai pink, lipstick, atau tanda-tanda yang menunjukkan kalau kamar ini adalah milik wanita muda berusia 26 tahun. Bahkan tidak ada boneka. Ki Hoon memikirkan lagi Eun Jo yang tersenyum saat melihat Jung Woo menari. “Aku pikir dia tidak tahu bagaimana cara tersenyum… Gadis mengerikan!”
Ki Hoon kembali ke ruangan yang dia bagi bersama Jung Woo dan heran kenapa anak itu tidak ada disana. Ransel Jung Woo jatuh ketika dia duduk dan Ki Hoon melihat pesan yang tertulis di pemukul baseball Jung Woo: “Song Eun Jo adalah milik Jung Woo selamanya!”
Hyo Sun masuk dan melihat Ki Hoon memandangi pemukul baseball di lantai. Dia juga membaca apa yang tertulis disana. Ki Hoon bangkit lalu pergi dengan diam. Hyo Sun kemudian membuka koper tua yang berisi barang-barang ibunya. Di dalamnya juga ada surat yang dulu dititipkan Ki Hoon padanya agar diberikan pada Eun Jo. Surat itu berbunyi: “Akankah kau menahanku? Jika kau menahanku, aku akan berhenti disini. Sebelum aku naik kereta, hentikan aku, Eun Jo!” Ki Hoon sendiri percaya bila surat itu sudah diterima Eun Jo!
Di sebuah paviliun, terlihat Eun Jo, Kang Sook, dan Jang. Kang Sook berkata jika semuanya sudah berakhir. Hal ini juga dibenarkan Jang. Eun Jo bertanya apakah selama ini mereka sering bertemu. Jang menjawab bahwa ada tenggang waktu kira-kira tiga tahun mereka tidak bertemu.
Kang Sook tahu jika Eun Jo tidak akan mempercayainya. Eun Jo bertanya pada ibu apakah dia akan mempercayai bila kata-kata yang keluar dari mulutnya adalah kebohongan. Dia bertanya apakah ibu tahu bagaimana bersikap tulus pada segala hal. Eun Jo juga menuduh ibu telah membodohi Dae Sung. Kang Sook dengan cepat menjawab jika dia sudah membayar Jang. Pria ini memandangi Kang Sook dan mengembalikan lagi uang yang tadi diberikan padanya. Jang berkata, “Meskipun aku ini sangat rendahan, aku tahu apa arti rasa malu!”
Kang Sook mempersiapkan obat untuk Dae Sung. Dia sangat perhatian pada suaminya sekarang, meski begitu Dae Sung tidak bereaksi apa-apa. Dae Sung berencana untuk kerja lembur hari ini dan Eun Jo langsung menarik ibunya serta menyuruhnya untuk membawa Dae Sung pulang. Sebab, sedang ada masalah di perusahaan dan Eun Jo tidal ingin Dae Sung tahu hal ini.
Masalahnya adalah penyuplai beras mereka memutuskan untuk tidak menjual beras mereka lagi ke perusahaan dan malah menjulanya ke tempat lain. Sementara itu, perusahaan Dae Sung tidak bisa memesan dari penyuplai beras yang lain sebab anggur beras perusahaan Dae Sung memang terkenal karena memakai beras organic dari penyuplai itu. Eun Jo yang menangani ini dengan pergi ke penyuplai itu dan langsung menantangnya karena sudah melanggar kontrak. Direktur itu berkata bila mereka tidak pernah membuat kontrak jadi tidak ada pelanggaran. Dia tidak mau memberitahu kepada siapa beras mereka dijual.
Direktur menghentikan pertemuan itu dan Hyo Sun langsung maju. Dia mengatakan pada pria itu bila dulu dia sering datang kesini dan dia selalu mau membeli permen Hyo Sun. sekarang, apakah direktur tidak mau meluangkan sedikit waktu untuk minum dengan mereka. Hyo Sun dan direktur minum dan ada cukup anggur untuk membuat pria itu mabuk. Setelah dia melunak, Eun Jo bertanya kepada siapa beras itu dijual. Direktur mau menjawabnya dan Eun Jo ingin beraksi secepatnya.
Ki Hoon menentangnya dan berkata jika Eun Jo pasti akan marah-marah seperti tadi. Hyo Sun bangkit dan berkata dengan grogi, “Kak, apa aku berkerja dengan baik hari ini?” Ki Hoon mengiyakan dan bilang bahwa dia akan mengajak Hyo Sun besok untuk menemui pembeli beras itu. Eun Jo protes tapi Ki Hoon malah berkata, “Hyo Sun lebih mampu melakukannya, kau tidak mampu membuka hati seseorang!”
Ki Hoon juga menambahkan kalau Eun Jo tidak bisa memecahkan apa-apa. Eun Jo marah dan meminta Ki Hoon untuk menepi. Dia turun dari mobil dan memilih jalan kaki. Ketika Eun Jo sampai di rumah, Ki Hoon sudah menunggunya di depan gerbang lalu bertanya, “Dulu, sebelum aku meninggalkan rumah ini, kenapa kau tidak datang ke stasiun kereta? Apa kau tidak menerima suratku?” Eun Jo terkejut dan menjawab, “Aku tidak mengerti apa yang kau katakan!”
Ki Hoon mengernyit, “Aku menulis surat untukmu agar kau datang ke stasiun kereta dan menyerhkannya pada Hyo Sun agar diberikan padamu! Apakah Hyo Sun tidak memberikannya padamu?” Eun Jo terlihat merenung dan menjawab, “Aku menerimanya!” Ki Hoon bertanya lagi apakah dia sudah benar-benar menerima surat itu. Eun Jo menjawab dengan dingin jika dia tidak bisa ingat apakah dia merobek surat itu atau membakarnya. Ki Hoon sangat terluka, “Kau membaca surat itu dan tidak datang ke satsiun kereta?” Eun Jo sebenarnya sangat menyesal kenapa dia bisa mengatakan hal-hal semacam ini. Dia menangis di kamarnya sendiri setelah percakapan itu.
Pada paginya, Eun Jo menatap Hyo Sun dengan marah. Dia akhirnya tahu kalau Hyo Sun tidak menyerahkan surat Ki Hoon padanya. Sementara itu, Kang Sook mengajak Dae Sung jalan-jalan. Dia berusaha menjauhkan suaminya dari urusan perusahaan dan mengatakan kalau anak-anak yang akan mengurus semuanya. Eun Jo sendiri merasa gelisah menunggu hasil pertemuan Ki Hoon dan Hyo Sun dengan pembeli beras itu. Ketika telpon berdering, dia mendengar berita buruk: mereka tidak bisa membeli beras itu kembali karena pembeli itu sudah membayar tiga kali lipat. Mereka kini tidak bisa melakukan apa-apa.
Hyo Sun ingin memberitahu ayah tentang berita buruk ini tapi Eun Jo menentangnya. Meski begitu, Eun Jo kalah juga dan Hyo Sun pun menelpon ayah. Dae Sung harus pulang. Kang Sook memegangi tangan suaminya, yang membuat Dae Sung berkata kalau Kang Sook tidak harus melakukan itu sebab dia tidak ingin diperlakukan seperti pasien. Kang Sook berkata dia memang tidak ingin memperlakukan Dae Sung sebagai pasien tapi karena dia memang ingin memegang tangan Dae Sung. Ayah tersenyum mendengar hal ini.
Jung Woo bermain dengan Jun Su tapi dia tidak bisa melepaskan pandangannya dari Eun Jo yang terlihat khwatir. Dia membawakan Eun Jo teh madu dan memintanya untuk minum. Jung Woo menemani Eun Jo ke bank untuk menanyakan pinjaman dan Eun Jo diberitahu jika jawabannya baru bisa didapat keesokan paginya. Jung Woo berkata kalau Eun Jo bisa menggunakan uangnya. Eun Jo hanya tersenyum mendengar permintaan itu.
Hyo Sun tidak setuju bila mereka harus meminjam uang. Tapi Eun Jo berkata kalau perusahaan sangat merugi akibat skandal kemarin itu. Jika sekarang mereka tidak memulihkan perusahaan, nanti mereka akan kesulitan. Eun Jo bertanya pada Hyo Sun, “Jika aku tahu jawabannya, bagaimana mungkin kau tidak tahu? Bagaimana mungkin bisa begitu?” Eun Jo mengingatkan Hyo Sun kalau nama ayahnya sekarang sedang banyak dibicarakan dan Hyo Sun langsung meledak, “Jangan bersikap seolah-olah kau memikirkan ayahku!” Dia berkata kalau Eun Jo tidak boleh melibatkan nama ayah seolah-olah Eun Jo mengenal ayah lebih baik darinya. Eun Jo bertanya, “Bagaimana kau tahu perasaanku begitu baik ketika aku sendiri bahkan tidak mengenal diriku sendiri? Apa yang kau takutkan hingga kau ingin agar aku mengatakan apa yang aku pikirkan?”
Hyo Sun menggenggam tangan Eun Jo dan memintanya untuk mengulangi apakah dirinya kekanak-kanakan. Eun Jo berkata kalau Hyo Sun memang seperti itu. Dia juga mengatakan sesuatu yang tidak jelas yang membuat Hyo Sun ingin tahu. Eun Jo bertanya apakah Hyo Sun ingin tahu. Eun Jo: “Surat Ki Hoon. Kenapa kau menyembunyikannya dan tidak memberikannya padaku?” Hyo Sun menelan ludah. Eun Jo melanjutkan, “Sangat menjijikkan buatku untuk berdiri di dekatmu, yang membuatku mengatakan hal ini. Satu-satunya hal yang membuatku melupakan hal ini bukan karena kau tapi karena kau adalah putri ayahmu!”
Eun Jo ingin mengakhiri percakapan ini tapi Hyo Sun menahannya dan bertanya apakah surat Ki Hoon merupakan bukti sifat kanak-kanaknya. Eun Jo menjawab, “Pertama kalinya dalam hidupku…” Kemudian dia menangis dan mengatakan kalau hal itu tidak akan mengubah segalanya sekarang. Dia menambahkan lagi, “Aku sudah keluar dari cerita itu dulu sekali dan sekarang aku tidak mau masuk kesana lagi!” Kini giliran Eun Jo yang menarik tangan Hyo Sun sambil bilang, “Kau harus berhati-hati. Kelihatannya Ki Hoon belum bisa melupakanku. Tidakkah itu menarik?”
Ki Hoon melaporkan pada ayahnya tentang kondisi perusahaan Dae Sung yang kelihatannya akan membaik dalam waktu dekat ini. Dia juga menceritakan pada ayahnya tentang seorang pegawai bernama Eun Jo, yang berusaha menemukan ragi baru dan Eun Jo adalah pegawai yang pintar. Hanya menunggu waktu untuknya mencapai sukses dan ragi baru itu nantinya akan menjadi hal yang sangat berharga. Ki Hoon juga meminta ayahnya untuk mencari tahu siapa yang membeli beras dari penyuplai langganan Dae Sung dan meminta agar perusahaan Dae Sung diberikan pinjaman.
Eun Jo terburu-buru ingin pergi ke lab tapi Dae Sung menahannya agar dia makan dulu bersama yang lain. Tapi Eun Jo menolak dan Hyo Sun langsung memandang Eun Jo serta dengan manis memintanya untuk duduk dan makan bersama. Hari ini, mood Dae Sung sedang bagus. Dia banyak minum dan Eun Jo menyuruhnya untuk berhenti. Eun Jo lalu mengambil satu gelas dan menantang Hyo Sun untuk meminumnya. Hyo Sun melakukan hal yang sama dan suasana pun jadi tegang. Hyo Sun meminta Ki Hoon untuk mengajak Dae Sung pulang sebab dia ada acara minum dengan Eun Jo.
Ki Hoon memperingatkan Hyo Sun kalau Eun Jo tidak bisa minum. Beberapa saat kemudian, kedua wanita ini sudah mabuk. Hyo Sun bertanya pada Eun Jo, “Apakah kau tidak akan meninggalkan rumah kami?” Dia juga berkata kalau dia benar-benar membenci Eun Jo. Eun Jo mengingatkan saudarinya kalau dulu Hyo Sun sering bilang jika dia menyukai Eun Jo dan ingin menjadi seperti dirinya. Hyo Sun menolak hal itu. Hyo Sun meminta Eun Jo sekali lagi agar dia pergi. Dia juga menawarkan apartemennya di Seoul. Dengan skil yang dimiliki Eun Jo, pasti dia akan gampang mendapatkan pekerjaa. Kalau Eun Jo tidak mau bekerja, Hyo Sun mau mengirimkan uang untuknya.
Tapi Eun Jo bilang tidak! Dia tidak mau pergi. Eun Jo memperingatkan, “Jika ka uterus begini, aku benar-benar akan mengambil segalanya darimu!” Eun Jo bilang dia akan mengambil perusahaan, Dae Sung, dan Ki Hoon! Hyo Sun berkata, “Itulah kebenarannya sejak awal!” Hyo Sun memanggil Song Eun Jo dan dibenarkan oleh kakaknya. Dia seorang Gu sekarang. Mereka kemudian keluar restoran dalam keadaan mabuk. Mereka berjalan zigzag dan berakhir di lab. Mereka tertidur disana.
Malamnya, Dae Sung sangat khawatir pada putri-putrinya yang menghilang dan memerintahkan Jung Woo dan Ki Hoon untuk mencari mereka. Saat itu pula ada telpon dari Jepang. Kabar buruk: kapal yang membawa anggur beras mereka sudah sampai di Jepang tapi produk mereka tidak. Ki Hoon bermaksud akan mengeceknya di kantor dagang Jepang tapi Dae Sung bilang tidak ada kantor seperti itu. Ternyata dokumen dagang mereka semuanya paslu. Ki Hoon menduga ini pasti pekerjaan ayahnya. Tapi, Prsiden Hong menolak dan mengatakan jika ini pekerjaan Ki Jung. Ayah Hong sendiri baru tahu.
Jadi Ki Hoon menelpon kakaknya dan bertanya apakah dia benar-benar menginginkan perusahaan Dae Sung. Apakah Hong Ju akan memilih perusahaan murahan seperti perusahaan Dae Sung ini. Saat itulah Ki Hoon sadar ada orang di ruangannya: Dae Sung. Dia terlihat marah, “Jadi ini pekerjaan keluargamu!” Ki Hoon segera menutup telponnya tapi telpon itu berdering lagi dan kali ini Dae Sung yang mengangkatnya. Dia mendengarkan Ki Jung berbicara tentang pembelian beras itu dengan uang ayah! Terbongkarlah semuanya!
Ki Hoon hanya bisa membantu setelah percakapan itu. Dia menunggu reaksi Dae Sung dan saat dia berbicara ternyata sangat keras. Dae Sung berkata, “Bagaimana bisa kau melakukan hal ini padaku?” Ki Hoon sangat terpukul mendengar ini. Sayangnya, dia tidak pernah memiliki kesempatan membela diri. Dae Sung pingsan!
Jung Woo berlari ke lab dan membangunkan Eun Jo serta Hyo Sun. Setelahnya mereka langsung pergi ke rumah sakit. Mereka tiba setelah Kang Sook. Ki Hoon sendiri sudah disana dari awal dan hanya diam. Dokter mengatakan kalau Dae Sung sudah meninggal. Kang Sook tidak terima ini dan mencegah dokter yang ingin menutup wajah Dae Sung dengan selimut. Karena tidak mendapat respon, Kang Sook meminta Hyo Sun untuk membangunkan ayah.
Hyo Sun yang menangis memanggil ayahnya. Eun Jo hanya bisa berdiri shock. Dia ingat lagi saat Dae Sung mencarinya dan memintanya memanggil ‘ayah’. Ketika Hyo Sun jatuh ke tubuh ayahnhya, Kang Sook menyuruhnya untuk berhenti menangis. Jung Woo meletakkan tangannya di bahu Eun Jo tapi dia sama sekali tidak sadar.
Selama ini pula, Ki Hoon hanya menonton, dia membeku. Narasi Ki Hoon: “Aku yang melakukan ini. Di suatu pagi, aku mencuri ayah dari gadis-gadis ini. Aku bersumpah pada Tuhan, aku tidak bermaksud melakukannya!”
Eun Jo berbalik dan pergi. Dia menuju ke tangga dan menangis dalam kegelapan. Dia sekali lagi memikirkan Dae Sung yang memintanya untuk memanggilnya ‘ayah’. Dan, Eun Jo mulai terisak, “A…a….”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar