Sabtu, 16 April 2011

Arti Sahabat Eps 1 Part 4


“Non Nina...” panggil Bi Minah dari luar kamar Nina.

“Iya, Bi. Bentar.” jawab Nina bangkit dari duduknya. Sambil terus menghafal rumus fisika, Nina melangkah membukakan pintu.

“Non, ditunggu Ibu di ruang makan.”

“Iya, Bi. Bentar lagi Nina turun.” Nina menutup kembali pintu kamarnya. Ia buru-buru menyisir rambutnya dan memakai sedikit parfum. Setelah merasa penampilannya sudah oke, ia pun keluar dari kamarnya menuju ruang makan. Tampak Mama sedang asyik menata meja makan.

“Wah, Ma, banyak banget nih makanannya.” Nina mencomot perkedel tahu kesukaannya. Di meja makan banyak sekali makanan. Ada gurame asam manis, tumis kangkung, perkedel tahu, dan mie goreng.

TING TONG! Terdengar suara bel dari luar. Nina mencomot perkedel tahu lalu berjalan ke ruang tamu. Nina mengintip dari balik jendela. Tampak seorang wanita seumuran mamanya berdiri di depan pintu bersama seorang cowok berkacamata. Nina membukakan pintu.

“Malam Tante..” sapa Nina. Wanita itu memperhatikan Nina dari ujung kaki hingga ujung rambut.

“Jeng Jesika...” sapa Mama tiba-tiba.

“Ini putri kamu Natasya?” tanya wanita bernama Jesika itu pada mama.

“Iya, ini anakku. Nina sayang, ini Tante Jesika. Teman lama mama.” Mama memperkenalkan Nina pada Tante Jesika. Nina mencium tangan Tante Jesika dan menyalami cowok yang berdiri di sampingnya.

“Putrimu cantik, Nat. Persis seperti kamu waktu muda dulu. Oya, ini anakku, Rizky.” Cowok bernama Rizky itu mencium tangan mama.

“Jeng, kita langsung makan aja, ya.” ajak Mama. Tante Jesika dan Rizky pun mengikuti Mama dan Nina dari belakang. Mereka berjalan menuju ruang makan.

“Mas Darma kok gak kelihatan, Nat?” Tante Jesika menanyakan Papa pada Mama.

“Mas Darma lagi dinas di Surabaya. Minggu depan baru pulang.”

Saat makan, Rizky beberapa kali menatap Nina. Nina menyadari hal itu, tapi ia tetap cuek dan asyik makan. Selesai makan, mama mengajak Tante Jesika ngobrol di kamar sementara Nina dan Rizky ngobrol di taman belakang. Mendadak HP Nina berbunyi. Telepon dari Fathir.

“Ehm, Riz, bentar, ya. Gue terima telepon dulu.” Nina sedikit menjauh dari Rizky.

“Kenapa sayang?” tanya Nina.

“Aku cuma mau mau ingetin kamu. Jangan lupa besok ulangan...”

“Iya, aku ingat. Tadi Angel juga udah ingetin aku. Sayang, nanti aku telepon lagi, ya. Gak enak soalnya, di rumah lagi ada tamu.”

“Love you my princess.”

“Love you too my prince.”

“Telepon dari cowok lo, ya?” tanya Rizky tiba-tiba membuat Nina kaget.

“Riz, ngagetin aja lo. Iya, telpon dari cowok gue.”

Raut kekecewaan pun tampak dari wajah Rizky begitu mengetahui Nina sudah memiliki pacar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar